Selasa, 18 Desember 2012

Sebuah Cerita

Aku pernah bertanya kepada Tuhan Yang Maha Esa tentang pengetahuan yang dirahasiakan, tentang pengetahuan yang tidak semua manusia mengetahuinya, yaitu tentang pengetahuan pengenalan terhadap diri-Nya.
“Wahai Tuhan ku, mengapa tidak engkau berikan hidayah (pengetahuan tentang-Nya) kepada semua manusia?, mengapa Engkau tidak memperkenalkan Diri Mu kepada semua manusia?” tanya ku.
Tuhan pun menjawab dengan kasih-Nya “bisa saja Aku jadikan semua manusia itu beriman, tapi sudah Aku katakan AKAN KU ISI NERAKA ITU DENGAN SEBANYAK-BANYAKNYA MANUSIA”.

Sebuah jawaban yang singkat, akupun tertunduk dengan pipi basah dialiri air dari kedua mata, pertanyaankulah yang bodoh, padahal aku sering diperlihatkan tentang orang-orang yang telah mengetahui Tuhannya (walau sedikit) akhirnya meremehkan Tuhan itu sendiri, karena apa yang kita bayangkan selama ini mengenai Tuhan (mungkin) jauh dari kenyataannya. Padahal semua itu hanyalah sekedar ujian belaka, “tidak dikatakan seseorang itu beriman sebelum di uji”.

Kebanyakan dari kita jika ingin sesuatu lebih senang dengan cara instan, namun setelah mendapatkan sesuatu tersebut akan lebih cepat bosan, karena “mudah” mendapatkannya. Bandingkan dengan sesuatu yang dengan susah payah untuk mendapatkannya, walau bara sekalipun, pasti akan digenggam dengan erat.

Ini bukan cerita tentang surga ataupun neraka, namun lebih kepada KENAL DAN MENGENAL, sebagai contoh tentang seorang public figur dan fansnya, mungkin saja fans tersebut tahu tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan public figur tersebut (secara umum), namun secara PRIBADI apakah fans tersebut KENAL (tahu) tentang public figur yang dia kagumi, atau lebih ekstrimnya apakah public figur tersebut MENGENAL fansnya secara pribadi?.
Begitu pula Tuhan, Ia mengadakan alam semesta beserta isinya ini agar Ia dapat dikenal, dalam sebuah hadist qudsi Tuhan Allah Ta’ala berfirman :
Aku adalah pembendaharaan yang tersembunyi, karena ingin dikenal maka Aku ciptakan alam semesta, maka melalui-nyalah kalian mengenal Aku”

Namun pengenalan seperti apakah yang Tuhan inginkan?. Selama ini kita ibarat mengenal Tuhan hanya seperti memegang sebuah kartu nama tanpa alamat, namun seolah-olah kita mengenal dengan pemilik kartu nama, menyembah kartu nama, dan saat ingin mencari yang empunya nama kita dikatakan sesat. Hei, coba kita pikir sejenak mana yang sesat apakah penyembah kartu nama atau yang berjalan mencari alamat si pemilik kartu nama?. Tapi memang seperti itulah kita, sudah terlanjur nyaman dengan selimut tebal pada saat hujan, sehingga pada saat orang lain berjalan keluar dan menikmati hujan malah dianggap tabu, karena hujan akan membuat sakit.
Tetapi tetap saja, mencari-Nya pun tidak akan pernah bertemu, kecuali Diri-Nya sendiri yang memperkenalkan Diri-Nya kepada orang yang di inginkan-Nya, dan ini yang dinamakan hidayah. Saat Tuhan ingin memperkenalkan Diri-Nya secara pribadi, inilah yang dikatakan SALING KENAL MENGENAL. Pasti banyak yang berkata “hal yang mustahil”, tapi bagi Tuhan apakah ada yang mustahil?.
Tuhan memilih orang-orang yang pantas untuk Dia memperkenalkan Diri-Nya, dan kebanyakan dari orang-orang yang dipilih-Nya bukanlah orang yang ahli ibadah, namun lebih kepada orang-orang yang “tangan kanan memberi, tangan kiri tidak tahu apa-apa”. Pernah dengar cerita tentang seorang ahli ibadah yang beribadah kepada Tuhannya lebih dari 300 tahun, namun setelah meninggal, bukan ibadah nya yang bisa memasukan dia kedalam surga (nikmat), namun karena rahmat Tuhannya. Namun bukan berarti kita tidak perlu beribadah, Tetap Tuhan Allah Ta’ala memandang kepada hati-hati kita semua.Apakah ibadah yang kita lakukan itu karena perintah, atau karena ingin kan surga dan takut neraka, atau lebih karena ingin berkenalan langsung dengan Tuhan secara pribadi.

Ini hanya sebuah cerita, tentang jiwa yang berkelana, pasti banyak yang menentang dan juga ada yang membenarkan. Namun saya hanya berbagi kisah tentang kasih yang tak pernah putus.
Terima kasih sudah berkunjung!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

#FFRabu - Kala Adam Pemakan Daging

“Makanan ini enak sekali, apa kau meminta kepada Tuhan?” Tanya Hawa pada Adam. “Mungkin ini makanan terakhir kita di Surga, aku telah ...