Selasa, 10 Maret 2015

Maya : Misteri Dunia dan Cinta

Koleksi pribadi
Judul                     : Maya : Misteri Dunia dan Cinta
Penulis                  : Jostein Gaarder
Penerjemah           : Winny Prasetyowati
Penyunting             : Andityas Prabantoro
Penerbit                : Mizan
Cetakan                : Pertama, Januari 2008
Halaman                : 458 halaman   
ISBN                    : 979-433-491-X
Blurb/Sinopsis :
Diperlukan waktu bermiliar-miliar tahun untuk menciptakan seorang manusia, dan diperlukan hanya beberapa detik untuk mati.
Di Pulau Taveuni, Fiji, Sejumlah orang tanpa sengaja berkumpul. Setiap dari mereka diam-diam menyimpan luka di hati. John Spooke, seorang penulis Inggris, masih berduka akan kematian istrinya. Frank Andersen, seorang ahli biologi evolusioner dari Norwegia, kehilangan seorang anak dalam sebuah kecelakaan tragis dan berpisah dari istrinya.
Di antara mereka, tidak ada yang lebih menarik perhatian daripada Ana dan Jose, pasangan penuh teka-teki dari Spanyol. Mengapa mereka kerap saling melontarkan kalimat-kalimat ganjil tentang alam semesta dan Joker? Mengapa Ana begitu mirip dengan model lukisan Maja karya Goya yang terkenal? Dan siapakah Joker itu? Apa hubungannya dengan Maya, “ilusi-dunia”?

Resensi :
Diperlukan waktu bermiliar-miliar tahun untuk menciptakan seorang manusia, dan diperlukan hanya beberapa detik untuk mati.
Disuguhi kalimat filsafat pada sinopsis yang tertera pada cover  belakang sebuah buku adalah hal yang selalu menarik perhatian—setidaknya itu yang terjadi pada saya—seperti kalimat pembuka di atas. Belum lagi nama penulis yang tertera pada buku tersebut, seorang Jostein Gaarder yaitu penulis buku novel filsafat yang menjadi International best-seller, Dunia Sophie. Jadi bukanlah hal berlebihan jika saya mengharapkan sebuah tulisan yang menarik tentang sebuah cerita fiksi dibalut filsafat yang pasti membutuhkan konsentrasi lebih dalam membacanya.
Maya Misteri Dunia dan Cinta, bercerita tentang kehidupan, kematian, dan juga tentang di antaranya yaitu cinta. Adalah John Spooke seorang penulis Inggris yang bertutur tentang perjalanan saat mencari ide untuk menulis sebuah novel terbarunya yang bertemu dengan seorang ahli biologi evolusioner, Frank Andersen. Keduanya memiliki persamaan, yaitu sama-sama kehilangan orang yang mereka cintai dan ketertarikan pada pasangan Spanyol yang baru mereka temui di Fiji, Ana Maria dan Jose, di mana pasangan ini sering saling melontarkan pernyataan-pernyataan ‘aneh’ dalam bahasa Spanyol yang kebetulan Frank Andersen juga mahir dalam berbahasa Spanyol.
“Kita melahirkan dan dilahirkan oleh sebuah jiwa yang tak kita kenal. Ketika teka-teki itu berdiri pada kedua kakinya tanpa dapat terpecahkan, itulah giliran kita. Ketika impian mencubit lengannya sendiri tanpa terbangun, itulah kita. Karena kita adlah teka-teki yang tak teterka siapa pun. Kita adalah dongeng yang terperangkap dalam khayalannya sendiri. Kita adalah apa yang terus berjalan tanpa pernah tiba pada pengertian ….” (halaman 75)
Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur mundur, karena tokoh dalam novel yaitu John Spooke menceritakan tentang surat yang ditulis oleh Frank Andersen untuk mantan istrinya, Vera. Frank dan Vera berpisah setelah kecelakaan yang merenggut nyawa anak mereka, dan Frank menuduh kematian anak mereka terjadi atas kelalaian Vera. 
Surat adalah hal yang sering kita jumpai dalam buku yang ditulis oleh Joestein Gaarder—dalam beberapa buku yang telah saya baca seperti Dunia Sophie, Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken, dan  Cecilia dan Malaikat Ariel. Awalnya saya bingung karena tokoh pencerita dalam novel terdiri dari dua orang yaitu John dan Frank, namun ternyata John hanya bercerita pada bab awal dan akhir yang menjadi pembuka dan pelengkap surat-surat Frank kepada Vera. Butuh lebih dari sekali membaca untuk memahami novel ini sepertinya.

Untuk masuk ke dalam cerita saya berteman dengan Mesin Pencari Google, karena banyak hal yang saya belum tahu tentang apa yang menjadi topik pembicaraan tokoh dalam novel tersebut, seperti lukisan Le Maja Desnuda dan Le Maja Vestida karya pelukis Francisco Goya yang menjadi topik penting dalam novel ini.
Dalam novel Maya : Misteri Dunia dan Cinta, banyak hal yang dapat kita ambil pelajaran, selain teori-teori alam semesta, teori evolusi, juga pelajaran tentang kehidupan, bahwa ada batasan waktu dalam kehidupan yang kita sebut sebagai kematian, namun juga ada kehidupan yang lahir setelah kematian.
“Manusia mungkin adalah satu-satunya makhluk hidup di seluruh alam semesta yang memiliki kesadaran alam semesta. Maka, melindungi lingkungan hidup di planet ini bukanlah hanya sebuah tanggung jawab global, melainkan merupakan tanggung jawab kosmos. Suatu hari, gelap gulita mungkin akan menutupi lagi samudra raya. Dan sekali lagi, Roh Tuhan tidak melayang-layang di atas permukaan air.” (halaman 427)
Saya tidak merekomendasikan novel ini untuk bacaan di sela-sela kesibukan, karena akan menguras daya pikir dan waktu. 3 bintang dari 5 bintang untuk kepiawaian penulis dalam menggabungkan misteri, dongeng, filsafat, seni, sejarah, dan pengetahuan ilmiah serta menambah bumbu cinta pada tulisannya.


#FFRabu - Kala Adam Pemakan Daging

“Makanan ini enak sekali, apa kau meminta kepada Tuhan?” Tanya Hawa pada Adam. “Mungkin ini makanan terakhir kita di Surga, aku telah ...