Jumat, 26 Desember 2014

Rumah Makan Torani, Nikmatnya Kebersamaan.

Makanan sudah tersaji di meja makan, rupanya Bandeng tanpa duri dan Kepiting adalah menu yang dominan pada meja prasmanan. Tak perlu menunggu lama untuk menyisakan piring dan sisa-sisa makanan, semua yang tersedia lenyap berpindah pada lambung masing-masing.
Yup, inilah Rumah Makan favorit kami, Rumah Makan Torani. Selain tempatnya yang nyaman untuk berkumpul bersama sahabat dan kerabat (dari yang masih dalam gendongan hingga yang bangkotan), juga tersedia menu seafood yang sangat memanjakan lidah para pecinta kuliner Balikpapan dan memanjakan lambung para pemuda yang kelaparan seperti saya :p.

Masih tertanam dalam ingatan acara mini reuni teman-teman alumni SMP Negeri 5 Balikpapan kelas 3A, pada 29 Agustus 2011 yang diadakan di Rumah Makan Torani, seru penuh canda dan tawa. Panitia pelaksana mini reuni ini memilihkan tempat Rumah Makan Torani dengan berbagai pertimbangan, diantaranya menu seafood yang lengkap, tempat yang nyaman, pelayanan yang maksimal, serta tempatnya yang mudah dijangkau. Dan pemilihan Rumah Makan Torani ini sebagai tempat reuni langsung diamini oleh teman-teman yang lain, alhasil sukseslah acara tersebut.


Saat masih bekerja di salah satu maskapai penerbangan di Bandara Sepinggan, Balikpapan. Banyak yang bertanya tentang wisata-wisata menarik di kota tercinta ini, dan lebih banyak lagi yang bertanya tentang kuliner Balikpapan. Menu Kepiting yang telah menjadi salah satu khas kuliner Balikpapan adalah dari sekian banyak pertanyaan yang diajukan para pelancong dari daerah lain pun dari negara lain. Maka langsung saja saya tunjuk Rumah Makan Torani sebagai rekomendasi, mulai dari segi harga, rasa, maupun kemudahan untuk menemukan lokasinya. Tidak jarang pula saya melihat orang-orang membawa bungkusan bertuliskan Torani sebagai oleh-oleh Balikpapan, karena memang Rumah Makan Torani menyediakan makanan yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh untuk orang-orang tercinta dan orang-orang  terdekat.

Nb : “Saat menulis ini saya selalu kepikiran tentang Bandeng tanpa duri bakarnya Torani”.




Minggu, 09 November 2014

Welcome Back...

Bismillahir Rahmaanir Rahiim…

*meregangkan jemari*

Lantaran lama tak menulis--di Blog maupun di Microsoft Word—membuat kaku otak dan kaku tangan, walaupun di media sosial masih menulis dengan frekuensi yang sangat berkurang ^_^, begitu pula dengan membaca buku, hobi yang satu ini menurun drastis. Selama beberapa bulan baru selesai 1 bab, syukurlah masih sempat baca komik Naruto yang baru tamat pada chapter 700 selama 15 tahun, kalo dipikir-pikir lama juga mengikuti manga ini semenjak SMK hingga sekarang. Dulu sih sempat koleksi manganya sampai baca online mulai ramai, maka beralihlah dari membeli manga hingga membaca gratis di internet.

Oh ya, pada bertanya gak kenapa sempat vakum menulis di blog selama beberapa bulan? Alasannya adalah karena asik menata hati, menata rasa, menata keuangan juga. Yup, akhirnya aku melepas masa lajang (0_0)9. Pada tanggal 27 Juni 2014 sudah sah mempersunting seorang wanita cantik di hadapan penghulu dan wali nikahnya, disaksikan oleh kedua keluarga terdekat dan sahabat.

Banyak hal yang ingin aku ceritakan, tentang perjalanan menuju pernikahan, tidak dengan proses pacaran, bukan pula perjodohan. Kami berkenalan singkat, bertatap mukapun tak lama, jika tidak dengan bantuan sang pemelihara hati, kami tak mungkin sampai pada ijab dan Qabul. Barakallah…

Mungkin cerita perjalanannya akan aku sampaikan pada postingan selanjutnya, see you next time.

#FFRabu - Kala Adam Pemakan Daging

“Makanan ini enak sekali, apa kau meminta kepada Tuhan?” Tanya Hawa pada Adam. “Mungkin ini makanan terakhir kita di Surga, aku telah ...