Kamis, 29 April 2010

Syukurlah my lappy udah baik, jadi bisa nulis postingan lagi dech...
Kan kita gak akan pernah belajar kalau gak tau, rusak nya laptop bukan berarti harus berhenti melakukan uji coba-uji coba terhadap software baru.
Tapi tetap "pengalaman adalah guru terbaik" n "kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda". So jangan berhenti berkreasi sobat apapun yang terjadi.
Tau gak kalau di Google corp. itu ada sebuah peraturan yang unik, yaitu setiap hari harus menggunakan 20% dari waktu kerjanya, untuk melakukan sesuatu diluar dari pada pekerjaannya masing-masing.
Hasilnya...???? well banyak banget yang dihasilkan oleh google....
Kita bisa kok seperti mereka, menggunakan minimal 20% dari waktu untuk melakukan hal-hal yang kita "sukai" / hobby. Tapi ingat lakukanlah hal yang bermanfaat buat kita, keluarga, juga bangsa dan agama, jangan buat yang negative...
Well semua itu kembali kepada diri kita masing-masing kan....


Postingan kali ini aku mau nampilin sebuah syair(minimal mirip sama puisi lah) hehehe...




Untitle....

Aku tidak mencintai bunga maupun wanita
Karena mencintai bunga
Layu....
Dan mencintai wanita
Kelak akan mati...



Aku tidak akan mencintai sesuatu yang rusak dan hilang
Oleh ruang dan waktu, tidak...


Tapi bukan berarti aku tidak mengagumi kehindahan ciptaan
Aku ingin mencium harum bunga
Dan menyentuh lekuk tubuh indah wanita
Seperti Adam menikmati sajian surga


Biarlah segala keindahan tetap pada tempatnya
Bunga pada tangkainya, dengan sejuta warna pelangi
Kelopak yang gugur menjadi semi pada bumi



Aku hanya lukisan, yang tercipta
Dari torehan tinta darah


Dan aku mencari pelukis
Yang dengan tinta darah melukis sejuta warna pelangi
Karena pelukis tempatnya bunga yang tak layu
Dan tempat aku menyentuh lekuk tubuh indah wanita

Aku tidak akan mencintai sesuatu yang rusak dan hilang
Oleh ruang dan waktu, tidak...


Tapi bukan berarti aku tidak mengagumi kehindahan ciptaan
Aku ingin mencium harum bunga
Dan menyentuh lekuk tubuh indah wanita
Seperti Adam menikmati sajian surga


Biarlah segala keindahan tetap pada tempatnya
Bunga pada tangkainya, dengan sejuta warna pelangi
Kelopak yang gugur menjadi semi pada bumi


Aku hanya lukisan, yang tercipta
Dari torehan tinta darah


Dan aku mencari pelukis
Yang dengan tinta darah melukis sejuta warna pelangi
Karena pelukis tempatnya bunga yang tak layu
Dan tempat aku menyentuh lekuk tubuh indah wanita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

#FFRabu - Kala Adam Pemakan Daging

“Makanan ini enak sekali, apa kau meminta kepada Tuhan?” Tanya Hawa pada Adam. “Mungkin ini makanan terakhir kita di Surga, aku telah ...