“Kamu menyesal Mas?” tanyamu di malam pertama kita setelah pagi tadi aku mengucapkan ijab qabul di hadapan penghulu dan keluargamu.
“Aku tidak akan pernah menyesal karena menikahimu”
Aku menatap matanya mencoba untuk meyakinkan bahwa pilihanku
menikahinya karena aku mencintainya, bukan karena mengasihaninya walau aku tahu
bahwa HIV AIDS telah bersarang di tubuhnya.
Aku mencintaimu jauh
sebelum virus sialan itu menggerogoti tubuhmu, melenyapkan sinar pada matamu
juga melenyapkan asa pada citamu, jauh sebelum itu.
“Mari kita sempurnakan pernikahan kita”
Aku pun menuntunnya keranjang pengantin yang terhias indah berwarna
merah, semerah darah.
Kataku pada malam “SELAMAT MENEMPUH HIDUP DALAM TUBUH BARU, VIRUS SIALAN” .
Diikut sertakan dalam #FF100kata hari ke8 tema : Virus http://sindyisme.blogspot.com/2013/11/ff100kata.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar