"Mencintai bunga, layu...
Mencintai manusia, mati..."
Kalimat diatas yang selalu terngiang saat aku mulai (sedang) mencintai seseorang, siapapun itu. Entah itu keluarga, sahabat, kawan, atau kekasih.
Karena tak ada jalan keluar, saat kita mencintai seseorang pasti entah orang itu yang akan meninggalkan kita atau malah kita yang akan meninggalkan mereka.
Saya teringat salah satu sahabat saya yang saya sayangi pergi lebih dulu, meninggalkan dunia. Kemudian setahun yang lalu adalah Bapak saya yang pergi kembali menuju pencipta.
Siap atau tidak siap, semua yang hidup pasti akan mengalami yang namanya kematian. Lalu mengapa kita diberikan rasa yang kita sebut dengan cinta? Apakah cinta itu? Bagiku cinta itu adalah gabungan dari segala rasa ikhlas, rasa ridho, rasa sabar, dan rasa berbaik sangka. Contoh pada seorang laki-laki yang sedang jatuh cinta terhadap wanita, apapun yang wanita itu minta maka sang laki-laki akan segera berusaha mewujudkannya tanpa tanya.
Maka jika saya ditanya tentang cinta adalah ikhlas dalam memberi, ridho dalam menerima, sabar yang tiada batas, dan selalu berbaik sangka kepada yang dicintainya. Seperti nafas yang selalu memberikan hidup kepada tubuh, meski tak pernah tersebut, nafas selalu mencintai tubuh. Kemudian, saat cinta telah hadir dalam diri kita, dan orang yang kita cintai pergi meninggalkan kita, entah itu pulang terlebih dahulu atau hanya meninggalkan hanya karena ego.
Apa yang kita lakukan? Memang manusia itu akan pergi, namun cinta akan selalu hidup dalam setiap memori dan kenangan orang-orang yang masih hidup. Jika cinta maka ikhlaskan kepergiannya, dan ridhalah, kemudian bersabarlah tanpa batas, dan berbaik sangkalah bahwa segala sesuatu adalah yang terbaik.
Mencintai manusia, mati..."
Kalimat diatas yang selalu terngiang saat aku mulai (sedang) mencintai seseorang, siapapun itu. Entah itu keluarga, sahabat, kawan, atau kekasih.
Karena tak ada jalan keluar, saat kita mencintai seseorang pasti entah orang itu yang akan meninggalkan kita atau malah kita yang akan meninggalkan mereka.
Saya teringat salah satu sahabat saya yang saya sayangi pergi lebih dulu, meninggalkan dunia. Kemudian setahun yang lalu adalah Bapak saya yang pergi kembali menuju pencipta.
Siap atau tidak siap, semua yang hidup pasti akan mengalami yang namanya kematian. Lalu mengapa kita diberikan rasa yang kita sebut dengan cinta? Apakah cinta itu? Bagiku cinta itu adalah gabungan dari segala rasa ikhlas, rasa ridho, rasa sabar, dan rasa berbaik sangka. Contoh pada seorang laki-laki yang sedang jatuh cinta terhadap wanita, apapun yang wanita itu minta maka sang laki-laki akan segera berusaha mewujudkannya tanpa tanya.
Maka jika saya ditanya tentang cinta adalah ikhlas dalam memberi, ridho dalam menerima, sabar yang tiada batas, dan selalu berbaik sangka kepada yang dicintainya. Seperti nafas yang selalu memberikan hidup kepada tubuh, meski tak pernah tersebut, nafas selalu mencintai tubuh. Kemudian, saat cinta telah hadir dalam diri kita, dan orang yang kita cintai pergi meninggalkan kita, entah itu pulang terlebih dahulu atau hanya meninggalkan hanya karena ego.
Apa yang kita lakukan? Memang manusia itu akan pergi, namun cinta akan selalu hidup dalam setiap memori dan kenangan orang-orang yang masih hidup. Jika cinta maka ikhlaskan kepergiannya, dan ridhalah, kemudian bersabarlah tanpa batas, dan berbaik sangkalah bahwa segala sesuatu adalah yang terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar