Jumat, 29 Maret 2013
Aku dan Tenang
Aku mencari tenang pada bayang,
pada malam seribu bintang.
Dilangit tak kulihat awan-awan,
yang biasa menutupi cahaya terang
Aku binasa,
pada sebuah simpul tanya,
yang tak pernah bisa ku rajut menjadi C I N T A
Padamkan lentera disekelilingku,
karena aku ingin tenang bukannya terang,
aku tenang pada pekatnya malam.
terima kasih sudah berkunjung :)
foto : koleksi pribadi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
#FFRabu - Kala Adam Pemakan Daging
“Makanan ini enak sekali, apa kau meminta kepada Tuhan?” Tanya Hawa pada Adam. “Mungkin ini makanan terakhir kita di Surga, aku telah ...
-
“Makanan ini enak sekali, apa kau meminta kepada Tuhan?” Tanya Hawa pada Adam. “Mungkin ini makanan terakhir kita di Surga, aku telah ...
-
Bismillahir Rahmaanir Rahiim… *meregangkan jemari* Lantaran lama tak menulis--di Blog maupun di Microsoft Word—membuat kaku otak dan...
-
T erus terang saya tidak suka jika seorang wanita mengucap kata seperti judul postingan ini, yakni "ternyata, semua laki-laki sama saj...
Nice poem, I like it
BalasHapusthank you :)
BalasHapusAda tenang dalam dirimu
BalasHapusMenghanyutkan
<3 Nice poem
thanks Lia Chan, maaf baru balas :)
BalasHapus